Oleh:Narulita Nur Fitria
Bimbingan adalah proses pemberian
bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya, sedangkan
Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap
penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien.
Dalam BK ini bisa membantu siswa
menuju masa depan yang akan mereka tempuh. Selepas SLTA para remaja/pemuda pada
umunya memasuki dunia kerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Karena dunia
kerja itu selalu berubah, mereka memerlukan informasi tentang
pekerjaan-pekerjaan baru dengan berbagai kondisi dan syarat-syaratnya.
Informasi baru tersebut berguna bagi penyesuaian pilihan pekerjaan dan
sekaligus pilihan program-program pendidikan dan latihan yang relevan.
BK ini bisa membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pembimbingan yang membantu
peserta didik dalam memahami serta menilai bakat dan minat.
Pemilik Masa Depan
Siapa pemilik masa depan ? tiada lain adalah mereka
yang sadar bahwa masa depan itu ada dan perlu disiapkan dengan usaha nyata
untuk mewujudkannya. Kaum muda adalah pemilik masa depan. Masa depan yang
dimaksud disini ada;ah cara/gaya hidup di masa mendatang, pekerjaan atau karier
yang akan di jalani, serta tingkatan kebahagiaan hidup yang diinginkan.
Sikap Dasar Menuju Masa Depan
Sebenarnya siapa saja berhak memiliki masa depan.
Asalkan mau dan tahu cara untuk menuju kesana, siapa saja berhak meraihnya.
Upaya dan usaha perlu dilakukan dari sekarang, tentukanlah cita-cita sesuai
dengan sikap dasar untuk mencapai masa depan. Sikap dasar yang dimaksudkan
adalah:
1. Kreatif, dalam arti:
a.
Sesuaikan dengan
warna diri (keunikan pribadi), carilah sendiri, dan jangan berprinsip
ikut-ikutan. Contoh: lidia menyukai
musik karena itu ia sekolah musik.
b.
Menjadi orang
yang memiliki profesi seperti warna dirinya sehingga bukan menjadi duplikat
atau fotokopi orang lain. Contoh:
menjadi dokter karena senang menolong orang bukan karena paksaan orang
tua.
2. Berani, dalam arti:
a.
Memiliki
keyakinan menatap masa depan.
b.
Melangkah menuju
masa depan dengan langkah pasti.
c.
Tidak ragu-ragu
atau takut menghadapi masa depan.
3. Berbelas kasih, dalam arti:
a.
Memiliki rasa
sayang pada diri dan orang lain.
b.
Tidak berbuat
yang gegabah, konyol, dan merugikan yang akan merugikan diri sendiri dan orang
lain.
4. Setia dengan pilihan, dalam arti:
a.
Mantap dan yakin
dengan apa yang dipilih (tidak mudah berganti haluan).
b.
Pilihannya
selalu dihidupkan, dikembangkan dan dimantapkan.
5. Bisa mengatur keserasian dan keseimbangan kegiatan
dalam kehidupan sehari-hari, dalam arti:
a.
Take time to think;
mengambil waktu untuk berpikir dan menggunakan otak, sebab itu merupakan sumber
kekuatan, sebelum bertindak harus dipikirkan dulu dan tidak asal-asalan atau
ikut-ikutan.
b.
Take time to read;
ambillah waktu untuk membaca, sebab bacaan adalah sumber kebijaksanaan, tentu
saja bacaan yang berbobot dan bermutu.
c.
Take time to play;
mengambil waktu untuk bermain, sebab itu adalah rahasia kemudaan yang abadi,
bukan berarti bermain-main melulu. Sediakan waktu untuk bermain bersama
teman/keluarga.
d.
Take time to pray;
ambillah waktu untuk berdoa, sebab doa adalah kekuatan terbesar di atas muka
bumi, siapa yang dekat dengan Tuhan dan gemar berdoa akan menjalani hidup
dengan penuh ketenangan dan keyakinan. Karena ia yakin Tuhan akan selalu
membimbingnya.
e.
Take time to love and be love; ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, sebab
itu adalah suatu keistimewaan dari Tuhan untuk saling memperhatikan.
f.
Take time to laugh;
ambillah waktu untuk tertawa dan ceria, sebab itu adalah irama atau musik jiwa.
Tertawa yang tidak berlebihan dapat menyegarkan pikiran.
g.
Take time to give;
ambillah waktu untuk memberi dan memperhatiakn orang lain/sesuatu dengan sikap
yang baik. Dengan memberi, kita merasa menjadi orang yang berarti.
h.
Take time to work;
ambillah waktu untuk bekerja/melakukan tugas utama, sebab itu adalah untuk
kesuksesan dan keberhasilan, “siapa tak bekerja hendaknya jangan makan”.
i.
Take time to do charity; ambillah waktu untuk melakukan karya amal, sebab
itu adalah kunci ke surga. Orang yang paling baik adalah yang paling banyak
amalnya.
Kamu “Dipanggil”
Di depan matamu masa depan
membentang, mengundang, memanggil, menantang, dan penuh dengan peluang. Di
dalam negeri;air;tanah;udara, dengan segala sumber daya alam dengan segala
potensinya, kemajuan teknologi dengan segala peluangnya menanti uluran tangan
kamu untuk mengolah dengan bijak dan mewujudkan kesejahteraan bersama rakyat
negeri ini.
Ilmu yang telah kamu kuasai,
keterampilan yang telah kamu miliki, dan sikap dewasa yang telah menjadi bagian
hidupmu adalah modal utama di masa depan secara pribadi maupun dalam
kebersamaan dengan orang lain demi kemajuan bangsa indonesia.
Ingatlah bahwa dalam merencanakan
masa depan harus memperhatikan hal-hal seperti berikut ini:
-
Keinginan besar,
yaitu ambisi yang mendasari suatu keinginan atau cita-cita,atau sesuatu yang
sangat didambakan dan ingin mencapainya karena itu sesuatu yang amat berarti
dan berharga. Jika tidak memiliki cita-cita, mana mungkin punya keinginan untuk
mencapainya.
-
Realitas, yaitu
suatu kenyataan bahwa suatu cita-cita itu di pengaruhi oleh hal-hal yang
mendukung dan hal-hal yang bisa menghambat, baik yang berasal dari dalam diri
sendiri atau dari luar, seperti halnya unsur jasmani atau rohani, ekonomi,
kemampuan dasar, kesempatan dan peluang. Misalnya ingin menjadi pilot, tapi
tinggi badan tak mencukupi.
-
Usaha nyata,
yaitu upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mencapain keinginan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Hendaknya masa depan yang kamu rencanakan dapat kamu
capai dengan usaha-usaha yang mampu kamu
lakukan. Misalnya, kamu harus meningkatkan aktivitas membaca dan menulis
artikel untuk bisa menjadi wartawan.
Selagi
masih ada kesempatan, peluang dan waktu maka gunakanlah semuanya ini dengan
sebaik-baiknya untuk menujumasa depan. Jangan sampai terlena dan terjerumus
dengan hal-hal yang jelas-jelas akan mengganggu dan merugikan. Walau jalan
masih panjang dan berliku, percayalah bahwa dengan memanfaatkan bakat dan minta,
talenta yang dimilki, bercita-cita yang reaistis dan tetap berserah diri kepada
Tuhan, masa depan ada;ah milikmu, menujulah kesana dengan mantap dan penuh
percaya diri.
Mulyaningtyas,
Renita.2007.Bimbingan Dan Konseling.Jakarta:Erlangga.
Prayitno,H.2009.Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling.Jakarta:Rineka
Cipta

Tidak ada komentar:
Posting Komentar