Oleh : Narulita
Nur Fitria
A.
Bimbingan Di Sekolah Dasar
Sekolah dasar sejak zaman kolonial sampai sekarang
sangat mementingkan keterampilan menulisa dan perkembangan intelektual anak.
Sekolah dasar sebagai lembaga pendidikan bertugas memenuhi kebutuhan anak.
Sekolah dasar bertanggung jawab memberikan pengalaman-pengalaman dasar kepada
anak, yaitu kemampuan dan kecakapan membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan
umum serta perkembangan kepribadian, yaitu sikap terbuka terhadap orang lain,
penuh inisiatif, kreativitas dan kepemimpinan. Tugas tersebut dijalankan oleh
sekolah dasar pada tahun pertama sampai dengan tahun keenam. Pada tahun
terakhir sekolah dasar, yaitu pada kelas 4 dan 5, pengajaran lebih menekankan
pengetahuan dan keterampilan untuk persiapan tingkat sekolah menengah dan sikap
tanggung jawab sendiri dalam menjalankan tugas-tugas sekolah. Pelepasan diri
dari sifat ketergantungan merupakan aspek penting sebagai persiapan masuk ke
sekolah menengah.
Guru sekolah dasar memegang peranan dan
memikul tanggung jawab untuk memahami anak dan membantu perkembangan sosial dan
pribadi anak. Tanggung jawab ini semakin menumbuhkan kebutuhan adanya bimbingan
yang terorganisir di sekolah dasar. Kebutuhan ini sangat dirasakan pada
masyarakat modern, karena kebebasan pribadi sangat di tuntut dan pengaruhnya
semakin kompleks sebab segala lapangan kehidupan di masyarakat telah
diilmiahkan.
Ø Pentingnya
Bimbingan di Sekolah Dasar
Perkembangan
masyarakat dan pendidikan dewasa ini membawa kenyataan bahwa program bimbingan
yang terorganisir di sekolah dasar sama pentingnya dengan program bimbingan di
sekolah menengah. Bimbingan adalah suatu bagian integral dalam keseluruhan
program pendidikan yang mempunyai fungsi positif, bukan hanya suatu kekuatan
korektif. Bimbingan dapat berdaya guna jika bimbingan itu merupakan suatu
proses yang kontinu, yaitu sejak kontak pertama anak dengan sekolah sampai anak
dewasa dan mendapatkan tempat di dalam masyarakat, atau melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi. Penekanan bimbingan dapat berubah-ubah sesuai dengan
perubahan kebutuhan anak dalam proses perkembangannya. Namun proses yang
terpenting dalam bimbingan adalah proses penemuan diri sendiri. Penemuan dan
pemahaman diri sendiri harus sudah diproses sejak awal di sekolah dasar, karena
hal tersebut akan membantu anak mengadakan penyesuain-penyesuaian terhadap
situasi baru, mengembangkan kemampuan anak untuk memahami diri sendiri dan
menerapkannya dalam situasi mendatang. Bimbingan bukan lagi suatu tindakan yang
bersifat hanya mengatasi setiap krisis yang dihadapi anak, tetapi juga
merupakan suatu pemikiran tentang perkembangan anak sebagai pribadi dengan
segala kebutuhan, minat, dan kemampuannya yang harus berkembang. Pandangan ini
menitikberatkan bimbingan yang bersifat preventif dan kesehatan mental serta
pengembangan diri. Pelaksanaannya dilakukan sejak awal di sekolah dasar atau
pengalaman awal anak dalm pendidikan.
Ø Tugas-tugas
Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Havighurst (1957) menyebutkan tugas-tugas
perkembangan bagi siswa sekolah dasar:
A.
Mempelajari keterampilan fisik untuk aktivitas
bermain sehari-hari.
B.
Membangun sikap yang sehat terhadap diri sendiri
sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
C.
Belajar bergaul dengan teman sebaya.
D.
Belajar berperan yang sesuai dengan jenis
kelaminnya.
E.
Belajar keterampilan dasr mebaca, menulis, dan
menghitung.
F.
Belajar mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan
anak dalam kehidupan sehari-hari.
G.
Mengembangkan kata hati, moral, dan tindakan nilai.
H.
Mencapai tingkat kebebasan pribadi.
I.
Mengembangkan sikap terhadap kelompok sosial dan
lembaga dalam masyarakat.
A.
Bimbingan Di Sekolah Menengah
Ø Pentingnya
Bimbingan di Sekolah Menengah
Kebutuhan
akan bimbingan adalah hal yang universal, tidak terbatas pada masa anak dan
masa remaja. Bimbingan terdapat di mana-mana pada setiap umur perkembangan anak
dan manusia dewasa. Bimbingan sangat diperlukan dalam mengadakan
pilihan-pilihan dan penyesuaian atau memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh manusia. Bimbingan harus merupakan suatu proses yang terus
menerus selama hidup bagi mereka yang membutuhkan pertolongan. Tetapi kebutuhan
pertolongan akan tampak jelas pada
masa-masa ketika mereka membutuhkan pertolongan
semacam itu ketika kebiasaan-kebiasaan, sikap,dan cita-cita sedang
tumbuh dan berkembangan serta sedang mengalami banyak perubahan dalam diri
pribadinya, seperti masa masa remaja. Bimbingan yang diberikan pada masa-masa
selanjutnya akan menambah kemampuan anak memilih aktivitas dalam bidang
pekerjaan, kemasyarakatan, dan pendidikan secara bijaksana pada masa remaja dan
masa dewasa.
Ø Tugas-tugas
Perkembangan Siswa Sekolah Menengah
Havighurst (1957) menyebutkan tugas-tugas
perkembangan bagi para remaja sebagai berikut:
a.
Mencapai perkembangan baru yang lebih matang.
b.
Mencapai perkembangan peranan sosial sebagai
laki-laki dan perempuan.
c.
Penerimaan dan penggunaan tubuhnya secara efektif.
d.
Mencapai kebebasan emosional dari orang tua dan
orang dewasa lainnya.
e.
Memperoleh kepastian kebebasan ekonomi.
f.
Pilihan dan persiapan suatu pekerjaan.
g.
Persiapan untuk perkawinan dan hidup berkeluarga.
h.
Pengembangan keterampilan intelek dan konsep yang
diperlukan sebagai anggota masyarakat yang baik.
i.
Dorongan dan pencapaian perilaku sosial yang
bertanggung jawab.
j.
Pengenalan seperangkat nilai dan sistem etika
sebagai pemandu perilakunya..
B.
Petugas Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Secara umum di kenal dua tipe petugas bimbingan dan
konseling di sekolah, yaitu tipe profesional dan nonprofesional. Petugas
bimbingan dan konseling profesional adalah mereka yang direkrut atau diangkat
atas dasar kepemilikan ijazah atau latar belakang pendidikan profesi dan
melaksanakan tugas khusu sebagai guru BK (tidak mengajar). Petugas bimbingan
dan konseling profesional rekrut atau diangkat sesuai klafisikasi keilmuannya
dan latar belakang pendidikan secara Diploma II, III atau Sarjana Strata Satu
S1, S2 dan S3 jurusan bimbingan dan konseling. Yang termasuk ke dalam petugas
BK non-profesional di sekolah yaitu:
1.
Guru wali kelas
2.
Guru pembimbing
3.
Guru mata
pelajaran
4.
Kepala sekolah
Referensi
Tohirin.2011.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan
Madrasah.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
Gunawan,Yusuf.2001.Pengantar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:PT
Prenhallindo.
